Hasto Sebut Kartu Truf Ketum Dipegang, Andi Arief: Mungkin Partainya Mas Hasto yang Tersandera

Hasto Sebut Kartu Truf Ketum Dipegang, Andi Arief: Mungkin Partainya Mas Hasto yang Tersandera

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku mendapat cerita pengakuan ketua umum partai politik (ketum parpol) yang merasa kartu truf-yang dipegang terkait Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto. Menepis tuduhan Hasto, Ketua Bappilu Partai Demokrat (PD) Andi Arief menyebut partainya independen menentukan capres-cawapres.

“Ha-ha-ha mungkin partainya Mas Hasto malah yang tersandera. Kalau Partai Demokrat sangat independen sejak tahun 2004 menentukan capres/cawapres,” ujar Andi Arief kepada wartawan, Minggu (29/10/2023).

Partai Demokrat, kata Andi, sepakat Gibran sebagai bakal cawapres karena dipilih oleh Prabowo yang sudah didukung sebagai capres. Andi Arief justru menyindir balik capres-cawapres PDIP yang dipilih oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Setuju (Gibran cawapres Prabowo) karena itu pilihan capresnya. Beda dengan PDIP capres dan cawapresnya pilihan ketumnya. Capres Prabowo yang menentukan cawapresnya,” ujar Andi.

Kartu Truf Ketum

Hasto Kristiyanto sebelumnya mengaku mendapat cerita pengakuan ketua umum partai politik yang merasa kartu truf-yang dipegang terkait pencalonan Gibran Rakabuming sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.

“Indonesia negeri spiritual. Di sini moralitas, nilai kebenaran, kesetiaan sangat dikedepankan. Apa yang terjadi dengan seluruh mata rantai pencalonan Mas Gibran, sebenarnya adalah political disobidience terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/10).

Hasto menyinggung soal tekanan kekuasaan hingga kartu truf ketua umum partai politik menyangkut pencalonan Gibran. Dalam dunia politik, kartu truf bisa dikatakan sebagai kiasan yang artinya kartu terakhir untuk menghalau manuver seseorang.

“Kesemuanya dipadukan dengan rekayasa hukum di MK. Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu truf-nya dipegang. Ada yang mengatakan life time saya hanya harian; lalu ada yang mengatakan kerasnya tekanan kekuasaan,” ujarnya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita